FOSIL PURBAKALA
A.FOSIL HEWAN PURBAKALA
Beberapa contoh Kumpulan fosil-fosil hewan/Binatang
purbakala pada zaman SM dan sejarahnya:
1. Mammoth / mamut
Mamut adalah genus gajah purba yang telah punah. Ukuran
tubuhnya lebih besar daripada gajah normal yang ada di dunia saat ini.
Gadingnya melingkar membentuk kurva ke arah dalam dan, dalam spesies utara,
dengan rambut panjang. Mereka hidup dalam epos Pleistocene sejak 1,6 juta tahun
lalu sampai sekitar 10.000 tahun lalu. Kata mamut berasal dari bahasa Rusia
мамонт.
Ada kesalahpahaman bahwa mamut lebih besar dari gajah.
Spesies terbesar mamut yang diketahui, Mammoth Imperial California, memiliki
tinggi punggung sekurangnya 5 meter. Mamut umumnya memiliki berat 6-8 ton,
namun mamut jantan yang besar beratnya dapat mencapai 12 ton. Gading mamut
sepanjang 3,3 meter ditemukan di utara Lincoln, Illinois tahun 2005. Sebagian
besar spesies mamut memiliki ukuran sebesar Gajah Asia modern.
2. Archeopteryx
Archaeopteryx (dari Bahasa Yunani Kuno á¼€Ïχαῖος
archaios yang berarti ‘kuno’ dan πτΠÏυξ pteryx yang bearti ‘bulu unggas’
atau ‘sayap’; dibaca “ar-kee-OP-ter-iks” [É‘Ë(ɹ)kiˈɒptəɹɪks]) adalah
jenis burung paling awal dan primitif yang diketahui. Binatang ini hidup pada
Periode Jura sekitar 155–150 juta tahun lalu yang saat ini dikenal sebagai
wilayah Jerman bagian selatan. Dalam Bahasa Jerman, Archaeopteryx dikenal
sebagai Urvogel, sebuah kata yang berarti “burung yang asli” atau “burung
pertama”. Meskipun namanya yang asli berasal dari Bahasa Jerman, Kata ini juga
digunakan dalam Bahasa Inggris.
3. Ankylosaurus
Ankylosaurus adalah salah satu jenis dinosaurus yang
memiliki tubuh sepanjang 9 meter (30 kaki). Ankylosaurus memiliki tubuh yang
dilindungi oleh semacam cangkang keras yang membuat tubuhnya tidak bisa
diserang dengan mudah, bahkan oleh Tyrannosaurus-Rex. Ekornya panjang lurus dan
sangat keras. Jika Ankylosaurus dihadang oleh lawannya, ia akan menyerang lawan
tersebut dengan ekor kerasnya dan dalam sekejap lawannya akan terjatuh. Para
ilmuwan dan ahli palaeontologi biasanya menyebut Ankylosaurus dengan sebutan
‘Anky kecil’.
4. Pteranodon
Pteranodon (pengucapan /tɨˈrænədɒn/; dari bahasa Yunani
Kuno πτεÏ- “sayap” dan αν-οδων “tak bergigi”), dari Zaman Kapur Akhir
(Coniacian-Campanian, 89,3-70,6 juta tahun yang lalu) Amerika Utara (Kansas,
Alabama, Nebraska, Wyoming, dan South Dakota), adalah jenis pterosaurus
terbesar dengan bentang sayap mencapai 9 meter.
5. Brontosaurus
Brontosaurus (yang berarti “kadal kilat” (dari bahasa Yunani
brontÄ“/βÏοντη artinya ‘kilat’ dan sauros/σαυÏος artinya ‘kadal’),
adalah sebuah genus sauropoda dinosaurs yang sudah tidak dipakai lagi. Spesies
Brontosaurus excelsus dinamakan oleh penemunya Othniel Charles Marsh, pada
tahun 1879 dan nama ini tetap dipakai dalam literatur resmi sampai kurang lebih
tahun 1974, meskipun sudah dikenil sebagai sebuah spesies dari genus yang telah
disebut sebelumya, Apatosaurus, pada tahun 1903. Brontosaurus adalah dinosaurus
yang mempunyai leher sangat panjang dan termasuk dinosaurus herbivora.
Diperkirakan hidup di zaman kapur. Habitatnya biasanya di tepi danau dan di
hutan. Namun, setelah beberapa tahun nama Brontosaurus diganti kembali menjadi
Apatosaurus.
6. Diplodocus
Diplodocus (pengucapan /dɪˈplɒdəkəs/,
/daɪˈplɒdəkəs/, atau /ˌdɪploʊˈdoʊkəs) adalah genus dinosaurus
sauropod diplodocid yang fosilnya pertama kali ditemukan pada tahun 1877 oleh
S. W. Williston. Dinosaurus ini hidup di Amerika Utara barat pada akhir periode
Jurassic.
7. Stegosaurus
Stegosaurus [1] (diucapkan /ˈsteg.əˌsÉ”Ë.rÉ™s/) artinya
“roof-lizard”, karena plates di punggungnya (bahasa Yunani stego = plate/roof +
sauros = lizard) adalah sebuah genus dinosaurus herbivora besar dari Upper
Jurassic di Amerika Utara. Spesies ini adalah salah satu jenis dinosaurus yang
paling mudah diidentifikasi, karena kedua baris kite-shaped plates di
punggungnya (dasar untuk nama ilmiahnya) dan long spikes di ekornya (disebut
thagomizer).
8. Dimetrodon
Dimetrodon adalah sejenis synapsida (‘mamalia mirip reptil’)
genus yang berkuasa selama Permian Period, hidup antara 280-265 juta tahun
lalu. Ia lebih terkait erat dengan mamalia dibandingkan reptilia seperti kadal.
Dimetrodon juga bukan dinosaur, walaupun umumnya
dikelompokkan dengan mereka. Sebaliknya, ia diklasifikasikan sebagai
pelycosaur. Dimetrodon orang tua yang telah ditemukan di Amerika Utara dan
Eropa, serta penemuan jejak kaki Dimetrodon yang signifikan di selatan New
Mexico oleh Jerry Macdonald.
9. Tyrannosaurus rex
Tyrannosaurus rex (Tyrannosaurus, arti ‘kadal tiran’ / rex,
arti ‘raja) merupakan dinosaurus jenis karnivora yang terbesar. T-rex dapat
tumbuh sepanjang 12 meter (sekitar 40 kaki)dan berat mencapai 7 ton . Dinosaurus
ini memangsa dinosaurus herbivora besar seperti triceratops dan edmontosaurus.
Selain itu tyrannosaurus juga diketahui memiliki salah satu gigitan terkuat
dibanding hewan lain yang pernah ada.
10. Plesiosaurus
Plesiosaurus (bahasa Yunani: plesios, berarti dekat dengan +
sauros, berarti kadal) adalah jenis dinosaurus berleher panjang dari ordo
plesiosauria yang hidup di air. Termasuk jenis karnivora, karena hidup di air
membuatnya harus memakan ikan.
Plesiosaurus hidup pada masa awal periode Jurasik. Temuan
tulang fosilnya yang hampir sempurna ditemukan di Inggris dan Jerman. Ia
memiliki kepala yang kecil, leher panjang dan ramping, tubuh berbentuk
kura-kura, ekor pendek, serta 2 pasang kaki berbentuk dayung yang panjang.
11. Velociraptor
Velociraptor (arti ‘pencuri gesit’) adalah sejenis pemangsa
seperti Tyrannosaurus, hanya berbadan lebih kecil dan biasa hidup berkelompok.
Strategi menyerang mereka lebih pintar daripada dinosaurus lainnya. Mereka
menggunakan penarik perhatian untuk mengalihkan perhatian mangsa mereka, yang
sebenarnya mangsa mereka telah dikepung.
Velociraptor hidup di akhir Zaman Kretasius sekitar 75-71
juta tahun yang lalu. Ia termasuk dalam sub-ordo Dromaesauridia yang memiliki
ukuran tubuh sedang, dengan panjang sekitar 6 kaki (1.8 meter) dan tinggi 3
kaki (1 meter) dan berat sekitar 15-30 pound (7-14 kilogram) . Seperti
Dromaesauridia lainnya, tubuh Velociraptor kemungkinan memiliki bulu. Selain
itu, mereka memiliki sebuah cakar besar berbentuk melengkung, yang kemungkinan
digunakan untuk menusuk atau merobek tubuh korbannya.
Velociraptor juga termasuk pintar bila dibandingkan dengan
dinosurus lainnya, dan hal ini membuat mereka mampu bersaing dengan predator
besar lain yang hidup di tempat yang sama. Jika terdesak, Velociraptor biasanya
memanggil bala bantuan dengan mengeluarkan suara yang khas; suara ini bisa
terdengar hingga radius kurang lebih 1.000 km[rujukan?]. Fosilnya ditemukan di
daerah Mongolia, Rusia, dan Cina.
B.FOSIL MANUSIA PURBAKALA DAN
SEJARAHNYA
Manusia
prasejarah atau yang juga biasa disebut dengan manusia purba adalah manusia
yang hidup sebelum tulisan ditemukan (selengkapnya: Praaksara di Indonesia).
Cara hidup mereka masih sangat sederhana dan masih sangat bergantung pada alam.
Meskipun tidak meninggalkan peninggalan sejarah dalam bentuk tulisan, namun
eksistensi dan kebudayaan mereka berhasil diketahui lewat fosil dan artefak
berupa alat-alat sehari-hari yang masih sangat sederhana. Fosil-fosil manusia
purba banyak ditemukan di Indonesia maupun di luar Indonesia. Di Indonesia
sendiri terdapat beberapa situs tempat dimana fosil manusia purba banyak
ditemukan, seperti di Mojokerto, Solo, Ngandong, Pacitan, atau yang paling
terkenal yaitu Sangiran. Berikut adalah beberapa jenis manusia purba yang
fosilnya pernah ditemukan di IndonesiA.
Meganthropus
paleojavanicus
Meganthropus paleojavanicus berasal dari kata-kata; Megan= besar, Anthropus=
manusia, Paleo= tua, Javanicus= dari Jawa. Jadi bisa disimpulkan bahwa
Meganthropus paleojavanicus adalah manusia purba bertubuh besar tertua di Jawa.
Fosil manusia purba ini ditemukan di daerah Sangiran, Jawa tengah antara tahun
1936-1941 oleh seorang peneliti Belanda bernama Von Koeningswald. Fosil tersebut
tidak ditemukan dalam keadaan lengkap, melainkan hanya berupa beberapa bagian
tengkorak, rahang bawah, serta gigi-gigi yang telah lepas. Fosil yang ditemukan
di Sangiran ini diperkirakan telah berumur 1-2 Juta tahun.
Ciri-Ciri Meganthropus
paleojavanicus
- Mempunyai
tonjolan tajam di belakang kepala.
- Bertulang
pipi tebal dengan tonjolan kening yang mencolok.
- Tidak
mempunyai dagu, sehingga lebih menyerupai kera.
- Mempunyai
otot kunyah, gigi, dan rahang yang besar dan kuat.
- Makanannya
berupa tumbuh-tumbuhan.
Pithecanthropus
Fosil
manusia purba jenis Pithecanthrophus adalah jenis fosil
manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Pithecanthropus
sendiri berarti manusia kera yang berjalan tegak. Paling tidak terdapat tiga
jenis manusia Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia, yaituPithecanthrophus
erectus, Pithecanthropus mojokertensis, dan Pithecanthropus
soloensis. Berdasarkan pengukuran umur lapisan tanah, fosil Pithecanthropus
yang ditemukan di Indonesia mempunyai umur yang bervariasi, yaitu antara 30.000
sampai 1 juta tahun yang lalu.
|
Tulang tengkorak Pithecanthropus erectus
|
- Pithecanthropus
erectus, ditemukan oleh Eugene Dubois
pada tahun 1891 di sekitar lembah sungai Bengawan Solo, Trinil, Jawa
Tengah. Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang atas, tengkorak, dan
tulang kaki.
- Pithecanthropus
mojokertensis, disebut juga dengan
Pithecanthropus robustus. Fosil manusia purba ini ditemukan oleh Von
Koeningswald pada tahun 1936 di Mojokerto, Jawa Timur. Fosil yang
ditemukan hanya berupa tulang tengkorak anak-anak.
- Pithecanthropus
soloensis, ditemukan di dua tempat
terpisah oleh Von Koeningswald dan Oppernoorth di Ngandong dan Sangiran
antara tahun 1931-1933. Fosil yang ditemukan berupa tengkorak dan juga
tulang kering.
Ciri-ciri Pithecanthropus
- Memiliki
tinggi tubuh antara 165-180 cm.
- Badan
tegap, namun tidak setegap Meganthrophus.
- Volume
otak berkisar antara 750 – 1350 cc.
- Tonjolan
kening tebal dan melintang sepanjang pelipis.
- Hidung
lebar dan tidak berdagu.
- Mempunyai
rahang yang kuat dan geraham yang besar.
- Makanan
berupa tumbuhan dan daging hewan buruan.
Homo
Manusia purba dari genus Homo adalah jenis manusia purba yang berumur paling
muda, fosil manusia purba jenis ini diperkirakan berasal dari 15.000-40.000
tahun SM. Dari volume otaknya yang sudah menyerupai manusia modern, dapat
diketahui bahwa manusia purba ini sudah merupakan manusia (Homo) dan bukan lagi
manusia kera (Pithecanthrupus). Di Indonesia sendiri ditemukan tiga jenis
manusia purba dari genus Homo, antara lain Homo soloensis, Homo
wajakensis, dan Homo floresiensis.
|
Tengkorak Homo floresiensis (kiri), dan manusia modern
(kanan)
|
- Homo
soloensis, ditemukan oleh Von
Koeningswald dan Weidenrich antara tahun 1931-1934 disekitar sungai
bengawan solo. Fosil yang ditemukan hanya berupa tulang tengkorak.
- Homo
wajakensis, ditemukan oleh Eugene Dubois
pada tahun 1889 di Wajak, Jawa Timur. Fosil yang ditemukan berupa rahang
bawah, tulang tengkorak, dan beberapa ruas tulang leher.
- Homo
floresiensis, ditemukan saat penggalian di
Liang Bua, Flores oleh tim arkeologi gabungan dari Puslitbang Arkeologi
Nasional, Indonesia dan University of New England, Australia pada tahun
2003. Saat dilakukan penggalian pada kedalaman lima meter, ditemukan
kerangka mirip manusia yang belum membatu (belum menjadi fosil) dengan
ukurannya yang sangat kerdil. Manusia kerdil dari Flores ini diperkirakan
hidup antara 94.000 dan 13.000 tahun SM.
C.evolusi
manusia menurut Charles darwin
Gambar
Evolusi manusia menurut Charles darwin
Teori Darwin
Terputus, Manusia Tidak Primitif
Sangat mungkin manusia sudah hidup
di Bumi selama juataan tahun, penemuan fosil dan fragmen lainnya menjelaskan
bahwa evolusi manusia bukan dari spesis perimitif seperti
yang dijelaskan dalam teori Darwin.
Sampai saat ini, masih banyak
peneliti yang mendukung teori Darwin yang ‘mungkin’ hanya bertujuan untuk
menggapai popularitas dibalik penemuan kerangka manusia kera ataupun spesis
primitif. Tapi bisakah kita mengkategorikan manusia yang menggunakan peralatan
batu dan api sebagai manusia kera primitif?
Teori evolusi manusia tampaknya terputus disebabkan
penemuan fragmen dan fosil manusia berusia jutaan tahun, mereka juga berkembang
ditahun-tahun yang sama dengan manusia kera. ‘Forbidden Archeology: The
Hidden History of the Human Race‘ karya Michael A. Cremo, sebuah
buku yang mengungkapkan bahwa manusia modern sudah ada selama jutaan tahun.
Ilmu pengetahuan mengungkapkan fakta, prasangka berdasarkan tindakan teori
ilmiah saat ini sebagai penyaring yang memberi gambaran prasejarah, yang
sebagian besar belum tentu benar.
Evolusi
Manusia Primitif Dan Teori Darwin
Tahun 1859, Charles Darwin
menerbitkan buku ‘On The Origin of Species‘ yang menyatakan bahwa
spesies berevolusi dari waktu ke waktu, perubahan yang dikendalikan melalui
seleksi alam. Teori evolusi ini dianggap kurang rinci dan telah
dipertimbangkan sebelum termasuk teori yang dikembangkan kakeknya, Erasmus
Darwin. Ide Erasmus dan gagasan evolusi melalui seleksi alam dianggap hampir
sama seperti yang digagaskan Charles Darwin dan Alfred Russel Wallace.
Tahun 1871, Darwin menerbitkan ‘The
Descent of Man‘ yang menuliskan teori bahwa manusia berevolusi dari
beberapa jenis kera prasejarah. Kemudian Teori Darwin dianggap penting
oleh pendukungnya untuk menemukan rantai evolusi yang hilang, termasuk kera
yang memiliki karakteristik manusia dan manusia primitif dengan karakteristik
mirip kera seperti yang terlihat dalam fosil saat ini.
Manusia Neanderthal
ditemukan dilembah Neandertal, Jerman pada tahun 1856, kemudian terus ditemukan
diwilayah Eropa, Asia Barat dan timur. Ilmuwan membutuh manusia kera dan
primitif untuk diteliti yang kemudian menggambarkan manusia Neanderthal
meskipun mereka memiliki otak paling besar seperti manusia saat ini. Tulang
hyoid di tenggorokan mereka secara fisik seperti manusia saat ini (termasuk raksasa, hewan buas berbulu, kera yang
berjalan dengan postur membungkuk), semua itu termasuk karakteristik primitif
sesuai teori Darwin.
Neanderthal dikatakan spesis manusia primitif tertua yang pernah ditemukan
berusia 130,000 tahun yang lulu. Neanderthal yang berusia 350,000 tahun atau
bahkan 600,000 tahun dinyatakan oleh beberapa peneliti ‘bukan manusia kera
primitif’ dan beberapa penggambaran terlihat seperti orang Eropa modern.
Mengingat bahwa ras manusia modern
memiliki beragam karakteristik fisik, tidak ada alasan yang menyatakan bahwa
Neanderthal adalah spesies yang terpisah dari manusia modern, dan beberapa
antropolog fisik modern telah mengakuinya.
Spesis
Manusia Kera Primitif Menurut Teori Darwin
Para pendukung teori Darwin waktu
itu menganggap teori ini lebih tertuju pada sesuatu yang lebih primitif, atau
lebih mirip spesis kera. Charles Dawson memperoleh beberapa fragmen
tengkorak dan tulang rahang yang ditemukan di lubang batu, kota
Piltdown-Inggris. Pernyataan Arthur Smith bahwa sisa-sisa fragmen itu asli,
mereka berdua menemukan fragmen tulang di daerah Inggris.
Awal tahun 1913, sejumlah peneliti
menduga bahwa Manusia Piltdown adalah tipuan, Dawson tertangkap basah
melakukan hal semacam ini sebelumnya. Pada tahun 1953 penelitian menunjukkan
bahwa Manusia Piltdown menjadi dugaan tengkorak manusia parsial dan tulang
rahang orangutan. Namun pendukung teori Darwin kebanyakan pemikir yang
berangan-angan bahwa teori Darwin benar adanya. Kemungkinan besar Dawson berada
di balik semua rencana ini, tetapi kemungkinan konspirasi dalam hal sains
kemudian menjadi pertimbangan.
Banyak sisa-sisa fragmen dan fosil
lain ditemukan, diduga sebagai spesies peralihan antara manusia dan kera,
dengan kata lain nenek moyang kera dan manusia versi teori Darwin. Salah
satunya Pithecanthropus erectus yang ditemukan di Jawa oleh dokter Belanda,
Eugene Dubois. Antara 1891 dan 1893 dia menemukan sebuah tulang kepala, tiga
gigi, dan kemudian tulang paha yang diasumsikan dari spesis sama. Tulang kepala
diperkirakan berusia 1,8 juta tahun.
Kemudian Pithecanthropus
dibagi menjadi spesies yang lebih luas, Homo erectus. Homo Erectus
berjalan tegak dan membuat alat-alat dari batu dan menggunakan api. Homo
erectus adalah pengecualian, mereka bukan spesies karakteristik primitif,
contohnya tulang alis yang kadang-kadang juga ditemukan pada manusia modern.
Dengan bukti beberapa kerangka yang cukup lengkap dan fosil Homo erectus juga
ditemukan di banyak bagian Afrika, Eropa, dan Asia, beberapa diantaranya
berusia 1,8 juta tahun.
Berdasarkan tengkorak, antropolog
memperkirakan otak Homo Erectus rata-rata 850 cc hingga 1100 cc, lebih kecil
dari rata-rata otak manusia modern. Ras modern memiliki berbagai ukuran otak
rata-rata sekitar 1150 cc hingga 1364 cc. Ini ukuran otak rata-rata, dan
beberapa individu memiliki otak lebih kecil.
Fosil manusia purba lainnya juga
ditemukan berbagai peneliti yang cenderung diberi nama spesies baru berdasarkan
pada fragmen tulang. Manusia Rhodesian didasarkan pada tengkorak yang
cukup lengkap dan beberapa fragmen memiliki ukuran otak 1100 cc. Homo ergaster
ditemukan di Asia, memiliki ukuran otak berkisar 700-1100 cc. Kemudian Manusia
Heidelberg ditemukan di seluruh Eropa, rata-rata memiliki tinggi badan 6 meter
dengan ukuran otak manusia modern. Begitu juga spesies di Afrika Selatan dengan
tinggi badan sekitar tujuh meter. Jadi jelas bahwa ukuran otak fosil-fosil
tersebut bukan spesis berbeda dari manusia sekarang, walaupun pendapat ini
bertentangan dengan teori Darwin.
Bagaimana dengan Homo Habilis
di Afrika Timur yang hidup sekitar 2,3 juta tahun lalu hingga 1,4 juta tahun
lalu? Antropolog tidak setuju menyatakan Homo Habilis adalah nenek moyang
manusia modern. Ukuran otaknya diperkirakan 590-710 cc, dan peralatan batu
telah ditemukan dibeberapa fosil mereka tapi tidak ada bukti bahwa peralatan
itu dibuat dan digunakan oleh spesis Homo Habilis.
Beberapa antropolog bahkan mengakui
bahwa habilis mungkin jenis yang terpisah dari manusia, dan bahkan mungkin
campuran Homo Erectus dan sisa-sisa Australopithecine. Mungkin spesis
ini adalah jenis kera yang sudah punah. Kemudian Australopithecus, fosil yang
ditemukan di Afrika berusia 4 juta tahun. Otak mereka berukuran 380-430 cc, dan
tulang kaki Australopithecus yang ditemukan mirip kera.
Manusia
Modern Sudah Ada Sejak Jutaan Tahun Lalu
Bukti manusia modern ada sejak
430,000 tahun lalu sebagai titik tolak manusia awal melalui desain canggih yang
ditemukan diwilayah utara, Jerman. Pendukung teori Darwin menyatakan bahwa Homo
Sapiens modern hidup sejak 50ribu tahun yang lalu. Sementara peneliti
modern menyatakan bahwa nenek moyang manusia sudah hidup sekitar 100 ribu
tahun, bahkan sekarang banyak peneliti yang sepakat bahwa manusia mulai
berkembang sejak 275 ribu tahun lalu.
Peralatan
batu yang ditemukan di Hueytalco-Meksiko berusia 250 tahun, jauh sebelum
manusia bermigrasi ke Amerika. Tengkorak manusia ditemukan diwilayah Buenos
Aires, Argentina yang berusia 1 juta tahun, dan patung manusia berukuran kecil
ditemukan di Nampa-Idaho dalam lapisan bebatuan berusia 2 juta tahun. Bukti ini
jelas menyatakan bahwa ras manusia sudah ada dan hidup berdampingan dengan
manusia kera sebagai ras primitif.
Bukti semakin bertambah, fosil-fosil
yang ditemukan berusia terkadang lebih tua dari pernyataan evolusi manusia.
Kemungkinan manusia modern sudah ada sejak 2,5, atau bahkan 10 juta tahun yang
lalu, dimana teori Darwin menyatakan manusia kera hidup ditahun-tahun tersebut.